
UNGKAPKRIMINAL.COM – Dunia modern yang semakin bising dengan hiruk pikuk informasi, hoaks, manipulasi, dan drama kekuasaan, kembali diingatkan dengan kalam Ilahi yang abadi, sebagaimana firman Allah ﷻ dalam Al-Qur’an:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ
(QS. Al-Hadid [57]: 4)
“Dan Dia (Allah) bersama kamu di mana saja kamu berada.”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah senantiasa bersama manusia, bukan dalam arti fisik, melainkan melalui ilmu, pengawasan, dan kekuasaan-Nya yang meliputi segala sesuatu.
Pesan ini ditujukan kepada seluruh manusia, khususnya kaum beriman, agar mereka sadar bahwa Allah selalu hadir dalam setiap langkah, gerak, dan niat hati.
Kapan saja—baik di masa kesendirian maupun dalam keramaian, di saat senang maupun tertekan, ayat ini relevan sepanjang zaman sebagai pengingat ilahi.
Di mana saja: di bumi, di langit, di tempat gelap maupun terang. Tidak ada ruang tersembunyi dari pengawasan dan penjagaan Allah.
Karena manusia sering merasa sendiri, lengah, bahkan berani berbuat dosa dalam sunyi. Ayat ini menghapus ilusi itu, menanamkan kesadaran bahwa Allah selalu hadir.
Ayat ini menghadirkan kekuatan spiritual: rasa malu untuk bermaksiat, rasa tenang dalam kesendirian, rasa aman dalam kesulitan, dan rasa percaya bahwa doa tak pernah terputus dari langit.
"Perspektif Intelektual & Narasumber
Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi (Pakar Filsafat Islam Internasional) menegaskan:
“Kesadaran bahwa Allah selalu bersama manusia adalah basis etika Islam. Seorang mukmin yang menginternalisasi ayat ini akan membangun peradaban dengan jujur, adil, dan bermartabat, karena ia tahu semua amalnya diawasi langsung oleh Sang Pencipta.”
Sementara itu, Dr. Tariq Ramadan (Cendekiawan Muslim Eropa) menambahkan:
“Ayat ini bukan sekadar doktrin teologis, tetapi energi spiritual yang membebaskan manusia dari kesepian, sekaligus membangkitkan tanggung jawab moral yang universal.”
Landasan Hukum & Hak Asasi
Konstitusi Indonesia: Pasal 29 UUD 1945 menjamin kebebasan beragama, yang menjadi landasan bagi setiap warga untuk menghayati ajaran ilahi.
HAM Internasional: Pasal 18 Universal Declaration of Human Rights (UDHR) menegaskan kebebasan berkeyakinan dan beragama. Ayat Al-Qur’an ini menguatkan nilai spiritual HAM dengan perspektif profetik.
"Catatan Intelektual Presisi Redaksi"
Ayat ini adalah jihad kalam ilahi: mengingatkan publik bahwa di tengah arus besar kebohongan, manipulasi, dan rekayasa dunia, ada pengawasan ilahi yang tidak pernah lalai. Media profetik seperti UngkapKriminal.com menegaskan komitmennya untuk menulis fakta bukan drama, jihad kalam bukan fitnah, karena sadar Allah senantiasa bersama.
(Penutup: Cahaya dari Kalam Ilahi)
Allah ﷻ berfirman:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ
(QS. Al-Hadid [57]: 4)
Dan Nabi ﷺ bersabda:
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Bukhari & Muslim)
"Kesadaran profetik ini adalah pelita bagi jihad kalam: menulis, bersuara, dan menegakkan kebenaran dengan penuh tanggung jawab di bawah pengawasan Allah Yang Maha Menyaksikan.
— UNGKAPKRIMINAL.COM —
Fakta Bukan Drama – Jihad Kalam Ilahi
More Stories
Jihad Kalam: Setiap Jiwa Pasti Merasakan Mati “Pesan Profetik Ali ‘Imran 185”