
SUBJUDUL:
Pakar hukum internasional menyentil strategi diam Mantan Presiden Ke7 Sebagai upaya membangun citra dizalimi, padahal polemik ijazah telah lama bergulir.
Bismillahirrahmanirrahim
“Dan katakanlah: Kebenaran telah datang, dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap.”
(QS. Al-Isra: 81)
Oleh Redaksi
Ungkapkriminal.cim
3 Mei 2025
Prof. Hamid Awaludin, pakar hukum dan mantan Menteri Hukum dan HAM, mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi dinilai memiliki kecenderungan memainkan peran sebagai korban (playing victim) dalam polemik ijazah palsu yang menyeret namanya. Hal ini disampaikan dalam wawancara eksklusif di program ROSI Kompas TV, Rabu 1 Mei 2025.
Prof. Dr. Hamid Awaludin – Pakar hukum internasional, eks Menkumham RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) – Pihak yang tengah menghadapi gugatan ijazah palsu di PTUN Jakarta.
Publik Indonesia Penerima dampak informasi dan korban kebingungan atas keaslian dokumen pemimpin negara.
Wawancara tayang 1 Mei 2025, bersamaan dengan meningkatnya tekanan publik atas keterbukaan dokumen akademik Presiden Jokowi yang telah lama dipersoalkan sejak 2018.
Tayang dalam program ROSI di Kompas TV, disiarkan secara nasional dan diunggah ulang oleh banyak netizen ke berbagai platform seperti Facebook, YouTube, dan X (Twitter).
Menurut Prof. Hamid, Jokowi memiliki banyak peluang untuk menyelesaikan isu ini secara elegan dan terbuka, namun justru membiarkan polemik berkembang. Ia menilai sikap diam Presiden bisa jadi merupakan strategi pencitraan untuk menarik simpati publik seolah sedang dizalimi. Ini disebut sebagai sikap playing victim strategi psikologis yang kerap digunakan dalam dunia politik untuk membalik opini publik.
mengingatkan bahwa publik berhak tahu dan tidak seharusnya kebingungan atas ijazah seorang Presiden. Ia menyarankan bahwa jika ijazah tersebut memang sah, maka sejak awal bisa dibuka tanpa harus menunggu proses hukum. Dengan kata lain, keterbukaan dan tanggung jawab adalah kunci mengakhiri kegaduhan.
CATATAN REDAKSI UNGKAPKRIMINAL.COM:
Pernyataan Prof. Hamid ini memperkuat opini publik bahwa ada ketidakwajaran dalam penanganan isu ijazah Jokowi. Jika Presiden tidak menyembunyikan apa pun, mengapa tidak menuntaskan sejak awal? Kini semua menjadi terang, bahwa strategi diam bisa jadi bukan karena tak bisa menjawab, melainkan untuk memelihara ilusi—seperti kata Prof. Hamid, playing victim.
More Stories
“History Kaum Yahudi Menjajah Tanah Suci Al-Aqsa dan Al-Quds: Sebuah Investigasi Eksklusif”
“Mantan Presiden Indonesia Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Mangkir Mediasi Di (PN ) SOLO?”
“Former Indonesian President Accused of Using Fake Diplomas, Skips Mediation at Solo District Court?”