
Oleh Tim Investigasi Internasional UngkapKriminal.com
29 MEI 2025
Ribuan roket dikabarkan menghantam wilayah Israel utara dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kerusakan masif dan kepanikan nasional. Kelompok Hizbullah, yang berbasis di Lebanon dan memiliki kekuatan militer signifikan di kawasan, mengklaim sebagai pelaku serangan dalam rangka “membalas kehancuran Gaza dan pembantaian warga Palestina.” Pemerintah Israel belum secara resmi mengumumkan jumlah korban, namun media internasional melaporkan kehancuran skala besar yang belum pernah terjadi sejak 1948.
Serangan ini memuncak pada 28-29 Mei 2025, dengan sasaran utama wilayah Galilea, Haifa, dan pinggiran Tel Aviv, serta beberapa pangkalan militer di utara Israel. Gelombang roket yang diluncurkan hampir serentak menyebabkan sistem pertahanan Iron Dome kewalahan.
Kelompok Hizbullah, yang merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” bersama Iran, Suriah, dan kelompok militan di Irak dan Yaman, menyatakan bertanggung jawab. Juru bicara militer Hizbullah menyebut ini sebagai “fase awal” dalam kampanye strategis untuk mengakhiri pendudukan dan genosida terhadap Palestina.
Menurut pernyataan resmi Hizbullah yang dikutip oleh media Al-Mayadeen dan Press TV, serangan ini adalah bentuk pembalasan atas genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 yang telah merenggut lebih dari 40.000 jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Dunia internasional dianggap gagal menekan Israel secara diplomatik, sehingga jalan perlawanan bersenjata dianggap “pilihan satu-satunya.”
Israel, untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, meminta bantuan darurat internasional, termasuk dari AS dan Eropa. Kementerian Pertahanan Israel menyatakan telah “kehilangan kendali di beberapa titik” dan tengah mempertimbangkan operasi darat ke Lebanon. Namun, banyak pihak memperingatkan eskalasi ini bisa memicu perang regional total yang melibatkan Iran, Suriah, bahkan Rusia dan China secara tidak langsung.
Tanggapan Global dan Pandangan Pakar
Prof. Juan Cole (pakar Timur Tengah, University of Michigan):
“Ini adalah pukulan militer paling serius yang diterima Israel dalam sejarah modern. Jika tidak dikendalikan, bisa berubah menjadi krisis global.”
Noam Chomsky (tokoh intelektual AS) (via wawancara lama yang kembali viral):
“Selama Israel merasa tak ada konsekuensi, kekerasan akan terus diproduksi. Kini tampaknya dunia mulai menunjukkan bahwa kekebalan itu tak abadi.”
Human Rights Watch dan Amnesty International mengingatkan semua pihak untuk tidak menyasar warga sipil, dan menuntut penghentian serangan secara menyeluruh melalui diplomasi global.
Landasan Hukum dan HAM Internasional
Piagam PBB Pasal 51: Mengatur hak pembelaan diri terhadap agresi bersenjata.
Konvensi Jenewa 1949: Melarang serangan terhadap warga sipil dan objek sipil.
Pasal 7 Statuta Roma: Kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk apartheid dan genosida, dapat dituntut oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Jika terbukti bahwa Israel melakukan kejahatan kemanusiaan dalam skala sistematis, maka negara atau entitas seperti Hizbullah berhak mengklaim “resistensi bersenjata” berdasarkan hukum konflik bersenjata.
Studi Banding: Palestina – Israel – Ukraina
Banyak pihak membandingkan konflik ini dengan krisis Ukraina. Mengapa Barat cepat membela Ukraina, namun lambat dalam menekan Israel atas agresinya terhadap Palestina?
Ini menjadi cermin kemunafikan global dalam memandang hak asasi manusia secara selektif. Ketika Rusia dianggap biadab karena membombardir Kyiv, dunia diam saat Gaza dihancurkan dari udara selama berbulan-bulan.
Catatan Intelektual Presisi Redaksi
“Saat kebenaran dibungkam dan kebohongan dirayakan, JIHAD KALAM INFORMASI harus maju. Dunia kini menyaksikan sejarah baru ditulis bukan dengan pena damai, melainkan bara perlawanan. Dalam medan perang informasi, kalam adalah senjata suci – tak berdarah tapi mengguncang tahta kebohongan. Maka, saat tembok Israel runtuh oleh ribuan roket, dunia pun terperangah: bisakah penjajahan bertahan dari gelombang kebenaran?
Penutup: Kalam Zat Ilahi – Cahaya untuk yang Menolak Dizalimi
“Janganlah kamu beranggapan bahwa Allah lalai terhadap apa yang diperbuat oleh orang-orang zalim. Sesungguhnya Dia memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak.”
(QS. Ibrahim: 42)Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya – dan itu selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim)
📌 UngkapKriminal.com tetap berkomitmen pada asas kebenaran, keadilan, dan praduga tak bersalah. Kami tidak membenarkan kekerasan terhadap warga sipil dalam bentuk apa pun. Artikel ini bertujuan mengungkap fakta-fakta global yang selama ini disamarkan, agar publik dunia tak lagi bisu terhadap ketidakadilan.
More Stories
Perang Iran–Israel dan Warisan Sejati Nabi: >Saatnya Umat Kembali Menjadi Muslim
QS An-Nisa: Jihad Kalam Profetik Menuju Keadilan Langit dan Bumi
“QS At-Taubah Ayat 20-22: Hijrah dan Jihad Kebenaran Menyinari 1 Muharram”