
RAPIM TNI–POLRI 2025
Sinergitas TNI–POLRI Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita
Oleh Tim Investigasi UngkapKriminal.com
Reporter: Setiawan
Jakarta, 7 Juni 2025
Dalam pidatonya yang menggugah kesadaran nurani kebangsaan, Presiden Terpilih Republik Indonesia 2024–2029 sekaligus Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan moral mendalam tentang makna sejati dari pangkat dan jabatan di lingkungan militer dan kepolisian. Ia menegaskan bahwa menyandang pangkat jenderal bukanlah kebanggaan yang layak diagung-agungkan, melainkan sebuah tanggung jawab suci yang menuntut kesediaan berkorban total—jiwa, raga, dan nyawa—demi rakyat.
“Kalau engkau menyandang pangkat jenderal, engkau harus yang pertama siap berkorban. Jiwa, raga, dan nyawamu untuk rakyat. Itu syarat utama,” tegas Prabowo, disambut hening penuh hormat oleh seluruh hadirin.
Pernyataan ini disampaikan dalam momentum strategis Rapat Pimpinan TNI–POLRI 2025 di Jakarta, di hadapan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta jajaran tertinggi perwira militer dan kepolisian se-Indonesia.
Mengembalikan Marwah Prajurit Sejati
Pidato Prabowo menjadi penanda arah baru dalam rekonstruksi moral militer dan aparat penegak hukum di era modern, yang tak jarang diwarnai krisis integritas dan pembusukan etika jabatan. Di hadapan dua pucuk pimpinan kekuatan bersenjata negara, ia menyuarakan kembali nilai dasar bahwa pengabdian kepada rakyat adalah puncak tertinggi kehormatan.
Meskipun ditujukan kepada para perwira tinggi TNI dan Polri, pesan ini menjangkau lebih luas: kepada setiap pemegang otoritas publik. Dalam iklim sosial-politik yang sarat tekanan dan potensi penyalahgunaan kekuasaan, Prabowo menegaskan: kekuasaan bukan tempat berlindung, melainkan medan pertama untuk berkorban.
Tanggapan Internasional dan Nasional
Pengamat militer dan pertahanan dari Australian Strategic Policy Institute, Dr. Natalie Sambhi, menilai pidato Prabowo sebagai bentuk “kode etik moral prajurit sejati” dan indikasi bahwa militer Indonesia di bawah kepemimpinannya berpotensi kembali pada idealisme awal: rakyat sebagai tujuan utama kekuatan negara.
Dari dalam negeri, aktivis HAM senior Haris Azhar memberikan apresiasi, namun juga pengingat tegas:
“Jangan hanya berhenti pada kata-kata. Jenderal sejati adalah yang membela hak rakyat saat tak populer, saat kebenaran berisiko,” ujarnya kepada UngkapKriminal.com.
Landasan Konstitusional dan Norma HAM Internasional
Pernyataan Prabowo mengakar kuat dalam kerangka konstitusional. Pasal 30 Ayat (3) UUD 1945 menegaskan:
“Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai alat negara dalam pertahanan dan keamanan negara yang bertugas melindungi, mempertahankan, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.”
Lebih dari itu, Prinsip Dasar Kode Etik Militer Internasional, termasuk dalam Konvensi Jenewa, mewajibkan bahwa setiap kepemimpinan militer tunduk kepada supremasi hukum, menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta menjaga jarak dari penyalahgunaan kekuasaan bersenjata terhadap sipil.
Catatan Intelektual Presisi Redaksi
Pidato Prabowo adalah refleksi nilai luhur militerisme sejati: keberanian menempatkan rakyat sebagai poros pengabdian dan menjadikan pengorbanan sebagai standar moral tertinggi. Di tengah tantangan zaman dan godaan kekuasaan, Prabowo mengingatkan para jenderal dan pejabat tinggi: Pangkat bukan lambang kuasa, tapi simbol kesiapan untuk mati demi rakyat.
Penutup: Hikmah Al-Qur’an dan Hadis
“Dan janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.”
(QS. Ali Imran: 169)
Maknanya: Pengorbanan yang ikhlas dalam membela kebenaran dan rakyat tidak akan pernah sia-sia. Allah SWT memuliakan jiwa-jiwa yang tulus di jalan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian; kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian.”
(HR. Muslim)
Maknanya: Pemimpin sejati adalah mereka yang hidup dalam cinta timbal balik dengan rakyatnya—bukan sekadar memerintah, tetapi menghadirkan kasih, keadilan, dan pengorbanan yang tulus.
More Stories
Jawaban Dari Istana: Presiden Prabowo Arahkan Inpres Tuntaskan Permasalahan Infrastruktur Daerah
Wilmar: Ini Bukan Sekadar Masalah Lingkungan, Ini Penjajahan Ekonomi Gaya Baru
Warga Kanada Tuntut Penangkapan Bill Gates atas Dugaan Kejahatan Kemanusiaan, Tanpa Bukti Hukum Resmi