
UngkapKriminal.com |
Jihad Kalam Ilahi –
Investigatif Presisi Profetik||
Oleh: Redaksi. UngkapKriminal.com
BY – UBAY
“BOGOR – Jakarta”
“JUNI”15 – 2025
Di tengah derasnya arus informasi palsu, fitnah digital, dan propaganda penguasa yang membius kesadaran rakyat, Surat An-Nas hadir sebagai benteng spiritual dan intelektual, memandu umat manusia untuk melawan setan informasi yang bersembunyi di balik media, kekuasaan, dan kepalsuan.
“Qul a‘ūdzu bi-rabbin-nās…” – “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.”
Surat pendek namun agung ini bukan sekadar bacaan malam hari, tetapi seruan jihad kalam, peringatan dari langit untuk membongkar tipu daya, khususnya dari penguasa zalim, elite media busuk, dan agen global yang menyebar was-was di dada manusia.
Dalam konteks kontemporer, setan dari golongan jin dan manusia yang dimaksud dalam surat ini dapat diidentifikasi sebagai:
Elite penguasa yang menyebar narasi menyesatkan
Buzzers dan influencer bayaran
Media arus utama yang melanggengkan kebohongan
Institusi global yang menciptakan ketakutan dan ilusi
“Sementara, para pejuang jihad kalam adalah:
Jurnalis merdeka, cendekiawan profetik, dan umat Islam yang sadar informasi
Media independen seperti UngkapKriminal.com yang menjadi suara nurani dan keadilan.
Kini. Hari ini. Saat gelombang hoaks, politisasi agama, dan pencucian otak digital telah menjadi wabah global.
Ketika kebenaran dibungkam dan pelaku kebohongan dielu-elukan, maka inilah waktunya kembali kepada kalimat Tuhan, membangun pertahanan spiritual-intelektual dengan nilai-nilai Surat An-Nas.
Pertempuran ini terjadi di hati manusia, di ruang digital, di kanal media sosial, di ruang redaksi, di ruang pengadilan, bahkan di panggung politik nasional dan global.
Waswasil khannās (bisikan setan yang terus bersembunyi) menyusup dalam narasi publik – mulai dari isu Palestina, korupsi elite nasional, hingga manipulasi demokrasi di negeri-negeri Muslim.
Karena jihad informasi bukanlah pilihan, tapi kewajiban. Sebagaimana Allah memerintahkan berlindung dari bisikan setan, umat Islam juga harus membentengi diri dengan literasi, nurani, dan keberanian bicara benar.
Surat ini menegaskan: musuh utama manusia bukan hanya jin, tapi juga manusia berjiwa setan – mereka yang menyebarkan “waswas” lewat fitnah politik, kebohongan ekonomi, dan narasi iblis media massa.
Dengan berlindung kepada Allah, tapi juga dengan tindakan sadar dan presisi informasi:
Bongkar kebusukan dengan data
Gunakan media sebagai senjata kebenaran
Lawan narasi dengan narasi Qur’ani
Satukan kekuatan intelektual, spiritual, dan moralitas jihad kalam
"Analisis Intelektual Profetik"
Menurut Dr. Ismail al-Faruqi, dalam tafsir maqashidi-nya, Surat An-Nas adalah manifestasi etika Tauhid terhadap sistem sosial-politik yang korup.
Saat Tuhan tidak dijadikan Rabb (pengatur) manusia, maka manusia akan tunduk pada khannās – yaitu penguasa lalim dan elite pembohong.
Sedangkan Prof. Hamza Yusuf menegaskan: “Surat ini bukan sekadar doa perlindungan, tapi peringatan keras bahwa setan bisa memakai jas, dasi, kursi kekuasaan, dan layar media untuk memanipulasi umat.”
“Landasan Hukum dan Hak Asasi”
Pasal 28F UUD 1945:
“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang benar, serta menyampaikan pendapat dengan media apa pun.”
Deklarasi Universal HAM PBB, Pasal 19:
“Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi… serta mencari, menerima dan menyampaikan informasi dan gagasan melalui media apa pun…”
Surat An-Nas selaras dengan amanat konstitusi dan HAM dunia:
Melindungi manusia dari penjajahan informasi dan hegemoni elite penyesat.
“Catatan Intelektual Presisi Redaksi”
Surat An-Nas bukan hanya penggalan mushaf, tapi manual perlawanan terhadap penjajahan nalar dan nurani. Dunia hari ini dipenuhi “khannās media”, para elit yang menyamar dalam narasi kebaikan namun menyebar fitnah dan ketakutan.
Dalam semangat jurnalisme profetik, kami menyeru setiap insan: Jangan hanya berlindung dalam doa, tetapi juga bangkit dalam jihad kalam, karena diam terhadap kebohongan adalah bentuk pengkhianatan terhadap ayat ini.
Penutup: Nur dari Al-Qur’an dan Hadis
Surat An-Nas (QS. 114:1–6):
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
مَلِكِ ٱلنَّاسِ
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ
مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ
ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
Artinya:
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
Hadis Nabi SAW:
“Barang siapa yang diam terhadap kebatilan, maka ia adalah setan bisu.”
(HR. Ahmad)
🔻 Baca Artikel Profetik Lainnya:
📖 https://ungkapkriminal.com
📌 UngkapKriminal.com – Melawan Kezaliman Informasi, Membela Keadilan Global. Hanya kepada Allah kami berlindung, dan kepada Rasulullah kami meneladan.
More Stories
Perang Iran–Israel dan Warisan Sejati Nabi: >Saatnya Umat Kembali Menjadi Muslim
QS An-Nisa: Jihad Kalam Profetik Menuju Keadilan Langit dan Bumi
“QS At-Taubah Ayat 20-22: Hijrah dan Jihad Kebenaran Menyinari 1 Muharram”