
Oleh: Tim Investigative Presisi Intelijensi Global
Editor: Setedi Bangun
UngkapKriminal.com | Sabtu, 3 Agustus 2025
Jakarta — Di tengah tantangan kompleks abad ke-21, langkah strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendirikan SMA Unggulan Kemala Taruna Bhayangkara menjadi sorotan dalam lanskap pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Dalam wawancara eksklusif Metro TV bertajuk “Tantangan Polri Humanis dan Merakyat di Era Modern” (30/7), Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. menegaskan bahwa pendirian lembaga pendidikan unggulan ini sejalan langsung dengan visi Presiden Prabowo Subianto: membangun manusia Indonesia sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami ingin mencetak generasi penerus yang siap membangun Indonesia, dengan intelektualitas tinggi, semangat patriotik, dan jiwa kepemimpinan yang kuat,” — Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolri RI, dikutip dari Mediahub Polri, Jumat (1/8/2025).
Pendirian SMA Unggulan Kemala Taruna Bhayangkara dan Global Darussalam Academy merupakan terobosan pertama dalam sejarah Yayasan Kemala Bhayangkari, yang sebelumnya telah menaungi 693 sekolah non-unggulan.
Digerakkan oleh Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit, didukung Yayasan Kemala Bhayangkari, dan berada dalam garis visi-misi nasional Presiden Prabowo Subianto.
Peresmian sekolah unggulan dilakukan pada 20 Juli 2025, dengan publikasi strategis dalam media nasional seperti Metro TV dan Mediahub Polri hingga 1 Agustus 2025.
Kedua sekolah unggulan tersebut saat ini beroperasi di bawah manajemen elite pendidikan Kemala Bhayangkari, lokasi strategis dirancang untuk menjadi sentra kaderisasi SDM unggul Polri dan bangsa.
Langkah ini dijustifikasi oleh kebutuhan mendesak akan SDM berkualitas global dalam menghadapi bonus demografi, transformasi digital, dan tantangan geopolitik kawasan Indo-Pasifik.
Dikembangkan dengan kurikulum berbasis karakter, kepemimpinan, dan teknologi, SMA unggulan ini akan menjadi inkubator SDM unggul dengan integritas moral, nalar kritis, dan daya saing global.
Pakar Pendidikan Bicara: Transformasi atau Reproduksi Elitisme?
Prof. Dr. Achmad Zarkasyi, M.Ed., pakar kebijakan pendidikan global dari UIN Sunan Kalijaga, menyambut positif langkah Polri. Namun ia mengingatkan:
“Penting untuk memastikan inklusivitas dan akses yang adil. Jangan sampai sekolah unggulan hanya jadi simbol status sosial dan terpisah dari realitas pendidikan rakyat kecil.”
Sementara itu, Dr. Euis Kurniasih, analis pendidikan dan HAM dari International Institute for Civil Society (IICS), menyoroti aspek pengawasan independen:
“Pendidikan yang dibangun oleh lembaga negara seperti Polri harus tunduk pada prinsip-prinsip HAM dan anti-diskriminasi. Transparansi rekrutmen siswa dan orientasi kebijakan pendidikan harus berbasis meritokrasi, bukan afiliasi kekuasaan.”
Telaah Hukum dan HAM: Bisakah Lembaga Kepolisian Memimpin Pendidikan Nasional?
Menurut Pasal 31 UUD 1945, negara bertanggung jawab atas sistem pendidikan nasional. Namun, ketika lembaga militer atau kepolisian turut menjadi pelaksana langsung sistem pendidikan formal, maka perlu pengawasan ketat agar tidak menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi dan partisipasi sipil.
Dalam perspektif HAM internasional, seperti termaktub dalam ICESCR Pasal 13, pendidikan harus mengembangkan kepribadian manusia secara penuh dan menguatkan penghormatan terhadap HAM dan kebebasan fundamental.
Catatan Intelektual Redaksi
Langkah Polri membangun institusi pendidikan unggulan adalah bagian dari babak baru reformasi institusional pasca Orde Baru. Namun, demokratisasi pendidikan tidak boleh dibajak oleh dominasi simbolis kekuasaan. Pendidikan adalah hak rakyat, bukan privilege elit. Maka, pertanyaannya: apakah sekolah unggulan ini akan mendidik rakyat, atau hanya memperkuat oligarki?
Penutup – Cahaya Wahyu di Tengah Kegaduhan Dunia
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(Hadis Riwayat Muslim, No. 2699)“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”
— QS. Ar-Ra’d [13]: 11
(Makna: Transformasi bangsa tidak dimulai dari istana, tapi dari ruang-ruang kelas yang bebas, jujur, dan berkeadaban).
hastaqInternasional
PendidikanIndonesia #SMAUnggulanPolri
KapolriListyoSigit
SDMUnggul2045
RevolusiPendidikan
UngkapKriminal
InvestigativeHeadline
Baca Selengkapnya di:
🌐 https://ungkapkriminal.com
📱 IG/FB/X: @UngkapKriminal
✍️ Investigatif Tanpa Kompromi, Demi Keadilan Negeri
More Stories
NEGARA PEMALAK: Pajak untuk Rakyat, Surga untuk Investor
Perusakan Kawasan HPT oleh Oknum Teridentifikasi: Jejak Kejahatan Lingkungan yang Menggulung Desa Muara Dua
LAPOR PAK KAPOLDA RIAU: DUGAAN PENANGKAPAN TANPA SURAT PERINTAH, WARGA KAMPUNG PULAU MERASA DIKRIMINALISASI