
Jakarta, 11 September 2025 –
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (11/09). Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan, membahas isu-isu moral, kebangsaan, hingga reformasi kelembagaan negara.
Dialog Terbuka di Jantung Republik
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kehadiran tokoh-tokoh GNB yang selama ini konsisten menyuarakan pesan moral bagi bangsa. “Pertemuan ini merupakan ruang dialog terbuka. Kita ingin memastikan bahwa pemerintah mendengar langsung aspirasi nurani rakyat,” ujar Prabowo.
Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, yang turut hadir, menegaskan bahwa Presiden memberikan jawaban terbuka dan rinci atas pertanyaan serta masukan dari tokoh GNB.
Suara Tokoh Bangsa: Moral, Optimisme, dan Kritik
Tokoh senior Prof. Quraish Shihab menilai pertemuan ini memberi pencerahan dan memperkuat optimisme kebangsaan. Senada, Lukman Hakim Saifuddin menyebut Presiden tidak sekadar menerima aspirasi, tetapi membahasnya dengan rinci dan solutif.
GNB juga menyuarakan pembebasan aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang masih ditahan agar tidak terputus pendidikannya. “Ini menyangkut masa depan bangsa, bukan hanya kepentingan sesaat,” tegas salah satu tokoh.
Pdt. Gomar Gultom, tokoh lintas agama, menambahkan bahwa isu reformasi kepolisian juga menjadi bagian penting dalam dialog tersebut.
Titik Temu Nurani dan Kekuasaan
Menag Nasaruddin Umar menyimpulkan bahwa Presiden menyambut baik usulan yang diajukan GNB. “Ada titik temu pandangan antara Presiden dengan Gerakan Nurani Bangsa. Ini bukti bahwa nurani dan kekuasaan bisa berjalan seiring,” ujarnya.
Catatan Intelektual Presisi Redaksi
Pertemuan ini menunjukkan bahwa ruang dialog antara penguasa dan nurani bangsa masih hidup. Namun, publik tentu menanti bukti implementasi, bukan sekadar simbolisme. Pembebasan aktivis, reformasi kepolisian, hingga keberlanjutan pendidikan generasi muda akan menjadi ukuran nyata dari kesungguhan pemerintah dalam menegakkan keadilan dan nilai kemanusiaan.
Penutup: Pesan Moral
Al-Qur’an mengingatkan:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104).
Hadis Rasulullah ﷺ juga menegaskan:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).
More Stories
Kasur Hilang, Martabat Teruji: Drama Pencurian di Jantung Mandau
Diam Dua Kali, Kepala SDN 01 Buantan Lestari Terancam Jalur Hukum: Dugaan Dana BOS & LKS 2021–2025 Kian Menguat
Dua Luka Bangsa: Tunjangan DPR Rp1,74 Triliun vs Balita Mati Cacingan – Publik Bertanya, Negara untuk Siapa?