September 14, 2025

Ungkapkriminal.com

Diandalkan dan ditargetkan

Gatot Nurmantyo Dikabarkan Masuk Bursa Menko Polkam: Antara Realitas Politik, Figur Alternatif, dan Tafsir Kepemimpinan

Keterangan Foto: Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri sebuah agenda penting yang menjadi sorotan publik. Kehadirannya di ruang politik nasional kembali memantik spekulasi kuat tentang peluang dirinya masuk dalam bursa calon Menko Polkam. Dalam balutan setelan jas hitam, Gatot tampak serius dan penuh kewibawaan, sementara awak media serta sejumlah tokoh turut mengawalnya dari dekat. Simbol burung garuda bermahkota pena dengan semboyan “UngkapKriminal.com: Fakta Bukan Drama” di latar menegaskan misi jurnalisme intelektual untuk membongkar kebohongan, menegakkan kebenaran, dan menghadirkan presisi berita bagi rakyat.

Jakarta, UngkapKriminal.com –
Misteri siapa yang akan ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) definitif terus menjadi teka-teki politik nasional. Jabatan strategis yang sebelumnya ditempati Budi Gunawan ini kini menjadi “kursi panas” yang diperebutkan figur-figur berkaliber tinggi.

Nama Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI, kembali mencuat sebagai kandidat kuat. Namun, ia bukan satu-satunya. Beberapa nama lain, baik dari kalangan militer maupun sipil, ikut diprediksi masuk radar istana.


Gatot Nurmantyo: Citra Nasionalis dan Kepemimpinan Tegas

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyebut Gatot punya tiga alasan kuat untuk dipercaya Presiden Prabowo. Pertama, hubungan personalnya dengan Prabowo berjalan baik tanpa friksi politik berarti. Kedua, Gatot dikenal publik sebagai figur bersih dan tegas. Ketiga, latar belakang militernya memberi legitimasi kuat dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

Sementara dalam kacamata internasional, Prof. Richard Tanter dari University of Melbourne menilai Gatot sebagai sosok vokal dalam isu kedaulatan. “Jika dia memimpin Menko Polkam, suara Indonesia di kawasan Asia Tenggara, khususnya soal Laut Cina Selatan, akan terdengar lebih lantang,” ungkapnya.


Nama-Nama Lain dalam Bursa Menko Polkam

Selain Gatot, terdapat sejumlah tokoh lain yang juga diprediksi masuk bursa:

  1. Luhut Binsar Pandjaitan – Mantan Menko Marves ini dikenal berpengalaman di bidang koordinasi lintas sektor. Meski usianya tak lagi muda, reputasinya sebagai problem solver membuat namanya tetap diperhitungkan.
  2. Wiranto – Mantan Menko Polhukam era Jokowi ini dipandang memiliki jaringan politik yang luas. Namun, faktor usia dan dinamika publik bisa menjadi tantangan tersendiri.
  3. Ryamizard Ryacudu – Eks Menteri Pertahanan, figur militer senior yang tegas, namun dinilai lebih kaku dalam diplomasi sipil.
  4. Nama Sipil – Beberapa kalangan sipil seperti akademisi hukum dan tokoh partai koalisi juga disebut, walau peluangnya lebih kecil dibanding figur militer senior.

Tafsir Politik: Militer atau Sipil?

Isu utama dalam perdebatan publik adalah apakah kursi Menko Polkam akan kembali diberikan kepada figur militer atau dialihkan kepada tokoh sipil.

Jika militer: dipandang sebagai jaminan stabilitas cepat, mengingat kompleksitas ancaman keamanan mulai dari radikalisme, konflik agraria, hingga keamanan siber.

Jika sipil: dilihat sebagai penegasan demokratisasi dan supremasi hukum, dengan pendekatan yang lebih inklusif.

Menurut Dr. Almut Rochdi, pakar hukum tata negara dari Leiden University, Belanda:
“Penunjukan Menko Polkam akan menjadi barometer arah pemerintahan Prabowo. Jika memilih militer, dunia akan melihat Indonesia menekankan stabilitas. Jika sipil, maka pesan demokrasi dan reformasi hukum yang lebih kuat akan terpancar.”


Praduga Tak Bersalah dan Dinamika Politik

Hingga kini, semua masih dalam ranah spekulasi. Presiden Prabowo belum mengumumkan siapa sosok definitif pengganti Menko Polkam. Oleh karenanya, semua analisis tetap berdiri di atas asas praduga tak bersalah dan keterbukaan demokratis.


Catatan Intelektual Presisi Redaksi

UngkapKriminal.com menegaskan bahwa artikel ini bukan penetapan, melainkan bagian dari dinamika wacana publik. Pemilihan Menko Polkam adalah hak prerogatif Presiden. Publik sebaiknya menanti dengan bijak tanpa terjebak pada polarisasi spekulatif.


Penutup: Refleksi Qur’ani dan Hadis

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.”
(QS. An-Nisa: 58)

Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian.” (HR. Muslim).

Makna ini menjadi penegas bahwa jabatan Menko Polkam adalah amanah besar, bukan sekadar kursi kekuasaan. Siapa pun yang ditunjuk, ia wajib menegakkan keadilan, menjaga keamanan, dan mengabdi kepada rakyat.