
UNGKAPKRIMINAL.COM – Bathin Solapan, Riau.
Dalam hening ruang kantor Desa Simpang Padang, Rabu (17/9/2025), sebuah peralihan kepemimpinan berlangsung sederhana namun penuh makna. Muhammad Nurizan, Penjabat (Pj) Kepala Desa yang telah mengabdi dua tahun, menyerahkan estafet kepemimpinan kepada M. Nazrin, sosok baru yang kini memikul amanah masyarakat.
Momen serah terima jabatan (sertijab) itu disaksikan Camat Bathin Solapan, Muhammad Rusydy, MR.S.STP.M.Si, beserta jajaran lengkap: Ketua dan anggota BPD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat desa, RT/RW, tokoh adat, pemuda, serta masyarakat yang hadir sebagai saksi sejarah transisi kepemimpinan desa.
Jejak Nurizan, Amanah yang Ditutup dengan Maaf
Di hadapan publik, Nurizan yang didampingi istri tercinta—Ketua TP PKK periode sebelumnya—menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Kata-katanya sederhana namun tulus:
“Saya mohon maaf apabila selama menjabat terdapat kata atau tindakan yang kurang berkenan. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Simpang Padang atas dukungan dan kebersamaan selama dua tahun ini,” ucapnya.
Sebuah pengakuan jujur yang merefleksikan hakikat kepemimpinan: amanah bukanlah keabadian, melainkan tanggung jawab yang suatu saat harus dipertanggungjawabkan.
Nazrin, Harapan Baru Desa Simpang Padang
Pj. Kades baru, M. Nazrin, juga hadir dengan komitmen yang tegas. Didampingi istri yang sekaligus akan menakhodai TP PKK, ia menekankan kesinambungan program:
“Kami akan melanjutkan program pembangunan yang sudah dirumuskan dalam musyawarah desa. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi, saling mendukung, dan bersama membangun desa yang lebih baik,” ujarnya penuh semangat.
Nazrin meletakkan fondasi harapan di atas semangat kolektif, bukan sekadar janji. Sebuah komitmen yang akan diuji oleh waktu dan realitas lapangan.
Pesan Camat: Amanah, Kolaborasi, dan Evaluasi
Camat Bathin Solapan, Muhammad Rusydy, memberikan arahan yang tak sekadar formalitas. Ia menggarisbawahi pentingnya kerjasama, gotong royong, dan keterbukaan dalam menjalankan roda pemerintahan desa.
“Selamat kepada Pj. Kades yang baru. Lanjutkan program yang sudah baik, tingkatkan yang masih kurang. Ingat, tugas pokok bukan sekadar bicara, tapi bekerja cepat, melibatkan masyarakat, serta menjaga persatuan dan keharmonisan,” tegas Camat.
Kepada Nurizan, sang Camat memberikan apresiasi: dedikasi dan kerja kerasnya telah menorehkan capaian yang menjadikan Simpang Padang sebagai desa berkembang. Namun Camat juga menekankan bahwa roda pemerintahan desa tidak boleh terhenti hanya karena pergantian pejabat.
Refleksi Sosial: Transisi sebagai Momentum
Pergantian jabatan ini bukan sekadar administratif. Ia adalah momen silaturahmi sosial, di mana semua elemen berkumpul, menyatukan komitmen, dan menegaskan bahwa desa bukan milik seorang pemimpin, melainkan rumah bersama.
Dari Nurizan ke Nazrin, amanah kepemimpinan desa Simpang Padang ibarat estafet yang harus dijaga: berlari bersama, bukan saling meninggalkan.
👉Catatan Intelektual Presisi Redaksi UngkapKriminal.com:
Pergantian pejabat desa bukan sekadar ritual formal. Ia adalah pengingat bahwa kekuasaan hanyalah titipan. Ketika transisi dilakukan dengan tertib, terbuka, dan penuh kebersamaan, desa bukan hanya berkembang dalam pembangunan fisik, tetapi juga tumbuh dalam peradaban sosial.
Penutup Profetik
Al-Qur’an menegaskan dalam Surah An-Nisa (4:58):
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Dengan landasan ini, sertijab Desa Simpang Padang menjadi teladan: kepemimpinan adalah amanah, yang harus dijalankan dengan keadilan, kebersamaan, dan ketulusan.
UngkapKriminal.com – Membongkar Kebohongan, Menegakkan Kebenaran & Keadilan
More Stories
Pemkab Bengkalis Respons Resah Warga, Armada Roro Ditambah untuk Perbaikan Layanan
Gatot Nurmantyo Dikabarkan Masuk Bursa Menko Polkam: Antara Realitas Politik, Figur Alternatif, dan Tafsir Kepemimpinan
Prabowo Terima Tokoh Gerakan Nurani Bangsa: Dialog Moral dan Kebangsaan di Istana Merdeka