September 9, 2025

Ungkapkriminal.com

Diandalkan dan ditargetkan

KORUPSI 2025: FAKTA BUKAN DRAMA -RAKYAT YANG MENANGGUNG, BUKAN WAKILNYA ?!

Keterangan Foto: Ilustrasi investigatif UngkapKriminal.com menggambarkan wajah korupsi 2025: dari dolar yang berserakan sebagai simbol kebocoran anggaran, jalan berlubang yang mewakili infrastruktur gagal, hingga sorotan kamera jurnalis sebagai saksi jihad kalam melawan kebatilan. Elang emas menegakkan sayap kebenaran, menandai perlawanan intelektual rakyat terhadap pengkhianatan wakilnya.

UngkapKriminal.com —
Korupsi di negeri ini kian menjelma iblis yang menghisap darah rakyat. Dari minyak bumi yang seharusnya jadi berkah, pendidikan yang mestinya mencerdaskan, hingga jalan desa yang mestinya menghubungkan harapan, semua justru berujung pada lubang menganga bernama pengkhianatan.

Ratusan triliun rupiah raib.
Itu bukan angka dalam drama sinetron, melainkan kenyataan pahit yang membebani setiap ibu yang membayar beras lebih mahal, setiap ayah yang harus bekerja siang malam, dan setiap anak bangsa yang mimpinya dirampas sebelum sempat tumbuh.

Siapa yang membayar?

Kita semua.
Rakyat, bukan wakil rakyat. Rakyat yang berkeringat, bukan elite yang meneguk manisnya rente. Rakyat yang setiap hari berhadapan dengan jalan berlubang, bukan pejabat yang asyik meneken proyek fiktif.

Satire Profetik yang Menyayat

Korupsi bukan sekadar tindak pidana, ia adalah pengkhianatan moral, perampokan hak hidup berjuta manusia. Kitab suci menyebut: “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188). Namun ayat ini sering terpinggirkan oleh ambisi perut dan kursi.

Fakta Bukan Drama

Laporan BPK, KPK, hingga lembaga internasional berkali-kali menyalakan alarm: korupsi di Indonesia terstruktur, sistemik, dan masif. Namun, seolah bangsa ini terbiasa dengan kebocoran, membiarkannya menjadi ritual tahunan. Seakan skandal hanyalah lakon teater, padahal derita nyata.

Catatan Intelektual Presisi Redaksi

Kami di UngkapKriminal.com menegaskan:

Ini jihad kalam, perlawanan dengan pena, bukan dengan senjata.

Fakta bukan drama, data bukan gosip.

Setiap rupiah yang raib adalah darah rakyat yang mengucur.

Penutup Profetik

Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh binasa umat-umat sebelum kalian karena jika orang terpandang mencuri, mereka biarkan; tetapi jika orang kecil mencuri, mereka tegakkan hukum atasnya.” (HR. Bukhari & Muslim).

Korupsi adalah kezaliman yang memperlebar jurang antara penguasa dan rakyat. Jika keadilan terus diperdagangkan, maka rakyat hanya akan menjadi penanggung beban, bukan penerima manfaat.

Ingatlah: rakyat bukan wakilnya. Rakyat adalah pemilik negeri ini.