Juli 27, 2025

Ungkapkriminal.com

Diandalkan dan ditargetkan

Pidato Prabowo: Rakyat Aceh Adalah yang Pertama Mengumpulkan Emas untuk Pesawat Indonesia

*Keterangan Foto:* *Presiden Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto,* *menyampaikan pidato kenegaraan yang menggugah tentang sejarah pengorbanan rakyat Aceh dalam pengadaan pesawat pertama Republik Indonesia. Di belakangnya terpampang simbol media UngkapKriminal.com dengan semboyan 'Jihad Kalam Ilahi'—komitmen perjuangan kalam melawan lupa dan kebatilan sejarah bangsa.* 📸 Dokumentasi Tim Visual UngkapKriminal.com – Juni 2025

Oleh Tim Investigative UngkapKriminal.com
Dipimpin oleh: Junedy Nasution

JAKARTA – Dalam sebuah pidato nasional yang menggugah jiwa dan sejarah, Presiden terpilih RI 2024-2029 Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto mengangkat kembali kisah kepahlawanan rakyat Aceh yang patut dikenang dunia: sebuah pengorbanan emas dan harta demi kedaulatan Indonesia di awal kemerdekaan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa rakyat Aceh merupakan yang pertama kali secara sukarela mengumpulkan uang, perhiasan, dan emas untuk membeli pesawat pertama bagi Republik Indonesia yang baru lahir dari penjajahan.

Rakyat Aceh, mulai dari ulama, pedagang, perempuan, hingga rakyat kecil. Mereka merelakan harta mereka demi kemerdekaan yang belum genap usia.

Pidato itu disampaikan dalam acara kenegaraan di Jakarta, dan viral dalam berbagai kanal informasi nasional pada pertengahan Juni 2025.

Karena di tengah kabut politik dan pragmatisme zaman ini, Prabowo mencoba menghidupkan kembali semangat pengorbanan dan nasionalisme tulus rakyat Aceh—sebuah nilai yang menurutnya harus menjadi fondasi pembangunan Indonesia ke depan.

“Respons publik dan pengamat?

Pidato ini disambut luas di media sosial dan kalangan akademisi sebagai langkah strategis membangun identitas nasional yang inklusif dan menghargai jasa daerah. Banyak yang menyebutnya sebagai bentuk penghormatan historis terhadap kontribusi Aceh yang sering terlupakan dalam narasi arus utama sejarah nasional.

Sejarah Emas Rakyat Aceh: Realitas yang Terlupakan

Pada tahun 1948, ketika Republik Indonesia masih dalam tekanan Belanda, rakyat Aceh—tanpa instruksi pemerintah pusat—menginisiasi penggalangan emas dan dana demi pembelian pesawat Dakota RI-001 Seulawah. Pesawat ini menjadi alat vital dalam perjuangan diplomatik dan militer.

Dalam catatan sejarah yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk sejarawan Universitas Syiah Kuala, disebutkan bahwa emas yang dikumpulkan rakyat Aceh setara dengan lebih dari 20 kilogram dalam bentuk perhiasan dan simpanan keluarga. Mereka tidak menunggu pemerintah pusat meminta. Mereka bertindak karena cinta tanah air.

Pandangan Pakar Internasional

Prof. Dr. Hans Zimmermann, sejarawan hubungan internasional dari Freie Universität Berlin, menilai pernyataan Prabowo “membuka kembali jendela sejarah Indonesia yang jarang diketahui dunia.”

“Itu adalah bentuk solidaritas lokal yang jarang ditemukan di sejarah pascakolonial mana pun. Aceh menunjukkan karakter bangsa Indonesia yang sejati: bersatu, berani, dan berkorban tanpa pamrih.” – Hans Zimmermann, Berlin, 2025

Sementara Dr. Aisha Zain, pakar sejarah Islam dan Asia Tenggara dari Qatar University, mengatakan:

“Pengorbanan rakyat Aceh adalah pengejawantahan jihad harta. Dalam Islam, itu adalah bentuk tertinggi dari solidaritas kemanusiaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.”

Landasan Hukum dan Hak Konstitusional

Pengakuan atas jasa daerah seperti Aceh selaras dengan Pasal 18B UUD 1945 yang mengakui dan menghormati satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus dan istimewa, serta Pasal 28C ayat (1) tentang hak warga negara untuk mengembangkan dirinya dan martabat kemanusiaannya.

Catatan Intelektual Redaksi UngkapKriminal.com

Pidato Prabowo bukan sekadar nostalgia sejarah. Ia menghidupkan kembali ingatan kolektif bangsa bahwa kemerdekaan tidak lahir dari elite semata, tapi dari peluh dan emas rakyat kecil. Bahwa Aceh bukan sekadar daerah istimewa secara administratif, tapi juga roh sejarah republik ini.

Di saat dunia barat bicara tentang digitalisasi dan kekuatan AI, Indonesia diingatkan bahwa kekuatan sejatinya masih dan akan selalu: rakyat.
Dan Aceh adalah cerminnya.

Penutup: Cahaya dari Al-Qur’an dan Hadis

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra’d: 11)
Maknanya: Bangsa yang besar adalah yang tahu membalas jasa, bukan melupakan sejarahnya.

“Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, ia tidak bersyukur kepada Allah.”
(HR. Ahmad)
Maknanya: Menghargai pengorbanan rakyat Aceh adalah bagian dari ibadah dan etika kenegaraan.

BukaMataDunia #AcehUntukIndonesia #PrabowoBicaraSejarah #JihadEmasAceh #PresidenMenghargaiRakyat #UngkapKriminal

🕊️ Sampaikan kebenaran walau langit runtuh.

📚 Baca selengkapnya di:
👉 https://ungkapkriminal.com/prabowo-dalam-pidatonya-rakyat-aceh-pertama-kumpulkan-emas-untuk-pesawat-indonesia/