
Oleh Redaksi
Ungkapkriminal.com
Jum’at 25 April 2025
Kader TP-PKK Kecamatan Mandau bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Bupati Bengkalis, serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) memimpin peluncuran gerakan ini . Ketua Umum DPP PERSAGI, Rudatin, menyatakan kesiapannya untuk mendampingi keluarga berisiko stunting melalui edukasi gizi dan kerja sama multisektor .
Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana mengusung sembilan indikator, mulai dari peduli stunting dan PHBS hingga keuangan sehat dan ketahanan bencana . Tiga program unggulan di antaranya:
- GEMA BERISAHABAT – distribusi protein nabati dan hewani dua kali sebulan kepada ibu hamil dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) .
- OMASUKA – layanan MP-ASI bergizi door-to-door untuk balita tiga kali seminggu serta pemantauan tumbuh-kembang .
- GEMA PULSA – gotong-royong memilah sampah untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat .
Peluncuran resmi digelar pada 23 April 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53 di seluruh Indonesia .
Semua kegiatan berlangsung di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, melibatkan 100 % desa binaan dan lengkap oleh kader posyandu setempat.
Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi, tercatat 21,6 % anak di bawah lima tahun pada 2022, jauh dari target nasional 14 % pada 2024 .
Pasal 28H ayat 1 UUD 1945 menjamin hak setiap warga atas lingkungan hidup baik dan pelayanan kesehatan .
UU No. 36/2009 Pasal 126 mengamanatkan upaya promotif dan preventif untuk kesehatan ibu dan anak .
UU No. 18/2012 Pasal 1 menegaskan pangan harus bergizi, aman, dan terjangkau .
Perpres No. 72/2021 mensyaratkan intervensi holistik dan sinergi multisektor dalam percepatan penurunan stunting .
- Sinergi lintas sektor: PKK, Dinkes, BKKBN, PERSAGI, dan dunia usaha menjalankan rencana aksi konvergensi sesuai Perpres 72/2021 .
- Intervensi sensitif & spesifik: pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, MP-ASI bergizi, dan PHBS
- Monitoring & evaluasi: laporan digital posyandu terintegrasi ke pusat data desa, evaluasi triwulanan, dan pelibatan akademisi serta media lokal dalam sosialisasi.
- Pendampingan profesional: “PERSAGI siap mendampingi keluarga untuk mengoptimalkan asupan protein hewani dan nabati,” tegas Rudatin .
- Keterlibatan masyarakat: kader PKK, kader posyandu, dan relawan desa terlibat dalam edukasi, distribusi makanan, dan aksi kebersihan lingkungan, sesuai ajakan “Ayo… Cegah Stunting Bersama!”
Keterpaduan upaya promotif, preventif, dan kuratif ini diharapkan menurunkan angka stunting, mencetak generasi sehat unggul, serta memperkuat ketahanan keluarga menghadapi bencana, menjawab panggilan UUD 1945 Pasal 28H dan amanat konstitusi untuk menjadikan Indonesia Emas 2045.
More Stories
“Sosialisasi Pola Asuh Anak Kampung Minas Barat Cegah Pernikahan Dini”
“Afni–Syamsurizal Dilantik: Kemenangan Rakyat, Demokrasi, dan Spirit Konstitusi”
Camat Riki “Serahkan Santunan Anak yatim & Dhuafa Serta guru ngaji” Sebanyak 237 Penerima