April 18, 2025

Ungkapkriminal.com

Diandalkan dan ditargetkan

Rindu Kedamaian, Benci Kemunafikan: Catatan Seorang Jurnalis yang Tak Mau Menyerah ?!

“Dalam dunia yang semakin sunyi oleh kebenaran, aku memilih tetap bersuara meski dunia membungkamku.”

Aku menulis ini bukan hanya dengan pena, tetapi dengan hati. Bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk dirasakan.

Karena setiap kata di sini adalah gema dari batin seorang manusia yang telah terlalu lama memikul beban idealisme dalam dunia yang penuh kemunafikan.

Usiaku telah lebih dari separuh abad. Namun hingga detik ini, aku merasa belum pernah benar-benar menemukan apa itu cinta sejati dalam arti yang sesungguhnya.

” Aku telah memiliki pasangan hidup, anak, keluarga, tapi di sudut hati yang terdalam… ada ruang kosong yang belum pernah terisi.

“Bukan karena tidak ada cinta, tapi karena cinta yang aku cari bukan sekadar rasa,’ melainkan makna.

Aku mencintai kebenaran. Dan karena itulah, aku merasa seperti makhluk asing di dunia yang lebih memilih kenyamanan dusta daripada gelisahnya kejujuran.

“Aku mencintai keadilan, tapi aku tinggal di negeri di mana keadilan bisa disuap, bisa dibungkam, bisa dipelintir oleh mereka yang berkuasa.

“Aku tidak benci manusia, tapi aku muak pada kemunafikan yang mereka kenakan seperti pakaian pesta.

Aku adalah jurnalis. Mungkin bukan yang terkenal, tapi aku tahu apa arti dari mempertaruhkan nama, waktu, dan bahkan keselamatan demi satu hal:

fakta. Bukan sensasi. Bukan pesanan. Tapi fakta apa adanya. Dan di situlah sering kali aku merasa sendiri.

“Karena mereka yang mencari kebenaran jarang punya teman. Tapi aku tidak menyesal.

Pernah suatu ketika aku bertanya dalam hati: “Siapa aku sebenarnya? Untuk apa aku hidup, jika dunia tidak berubah juga?”

Tapi kemudian aku sadar… “Jika aku tidak ada, siapa yang akan tetap menyuarakan yang benar meski kalah jumlah?”

Sobat pembaca,

Jika kamu pernah merasa bahwa dunia ini terlalu jahat untuk orang baik, jangan menyerah. Jika kamu merasa hidupmu seolah tak berarti karena idealismemu sering dianggap gila, “jangan padam.

“Justru karena kamu berbeda, dunia ini masih punya harapan.!!

Dan jika kamu adalah seorang jurnalis seperti aku,” maka kita bersaudara.

Kita mungkin tidak sehebat kamera besar dan panggung megah, tapi kata-kata kita adalah peluru kesadaran.

Kita adalah saksi dari peradaban, bukan sekadar pengamat. Kita adalah penulis sejarah,” bukan hanya penikmat berita.

Aku mungkin tidak dikenal dunia, tapi aku ingin dunia tahu bahwa di balik laman Ungkapkriminal.com, ada hati yang terus berdenyut untuk satu cita: kebenaran !!,”

Untukmu yang membaca ini… mungkin kamu belum mengenalku. Tapi aku mengenalmu.

Karena jika kamu bisa merasakan tulisan ini, berarti kita punya luka yang sama… dan semangat yang serupa.

Mari terus ungkapkan. Mari terus nyalakan cahaya. Karena ketika dunia memilih diam, kita adalah suara.

Salam Satu Jiwa

Redaksi Ungkapkriminal.com “Berani Ungkap Fakta, Tak Takut Siapa!”

*** Diandalkan & Ditargetkan ***