
Jakarta – UngkapKriminal.com
Pernyataan kontroversial kembali datang dari pengamat politik Rocky Gerung yang menyoroti kondisi kesehatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca lengser dari jabatan publik. Dalam pernyataan terbarunya, Rocky mengindikasikan bahwa masalah kesehatan yang dialami Jokowi bukan hanya alergi biasa, melainkan bisa berkaitan dengan gangguan psikosomatik — kondisi psikologis yang memengaruhi kesehatan fisik secara signifikan.
“Sepertinya ini bukan alergi, melainkan ada unsur psikosomatik. Alergi itu berkaitan dengan kimia. Tapi kalau psikosomatik, itu berarti tubuh tak mampu lagi mengatasi tekanan dari mentalnya sendiri,” ungkap Rocky dalam wawancara terbuka yang viral di media sosial, Senin (23/6/2025).
Spekulasi mencuat setelah Jokowi terekam kamera dalam kondisi pucat, lemas, dan tampak memiliki flek hitam di wajah saat muncul di depan rumah pribadinya di Solo, Sabtu, 21 Juni 2025. Video tersebut cepat menyebar dan memunculkan kekhawatiran publik atas kondisi fisik dan mental sang mantan presiden.
Rocky Gerung menilai perubahan penampilan Jokowi tak bisa dilepaskan dari tekanan psikologis pasca kepemimpinannya berakhir. Menurut Rocky, hal ini diperparah dengan ketergantungan Jokowi terhadap sorotan media, yang terus terbawa meskipun telah tak lagi menjabat.
“Kita mulai melihat bagaimana ketergantungan Pak Jokowi terhadap kamera itu terus membuatnya terjebak. Dan ketika ketergantungan itu berlanjut, efek negatif yang muncul,” lanjut Rocky.
👨👦 Tekanan Berlapis: Jokowi dan Gibran?
Selain faktor internal, Rocky juga menyinggung adanya tekanan eksternal yang menimpa keluarga Jokowi, terutama Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Ia menyebut bahwa serangan warganet dan persepsi publik terhadap Gibran berkontribusi pada tekanan mental Jokowi.
“Anaknya sedang dipersekusi oleh netizen, dan itu berdampak ke psikis ayahnya. Dalam situasi seperti ini, tubuh bisa menyerah,” katanya.
🧠 Mengenal Psikosomatik
Psikosomatik adalah gangguan fisik yang muncul akibat tekanan psikologis berkepanjangan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan ini bisa berupa kelelahan ekstrem, kelainan kulit, gangguan pencernaan, hingga gejala neurologis tanpa dasar organik.
Psikolog klinis internasional asal Jerman, Dr. Katharina Moser, dalam jurnal Psychosomatic Review menjelaskan:
“Ketika tekanan mental tak lagi mampu diolah oleh sistem adaptif otak, maka tubuh menjadi pelampiasannya. Psikosomatik adalah panggilan tubuh untuk memberitahu ada sesuatu yang luka di dalam jiwa.”
⚖️ Prinsip Keseimbangan dan Praduga Tak Bersalah
Meskipun pernyataan Rocky memicu perdebatan tajam, penting diingat bahwa UngkapKriminal.com menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dan keseimbangan informasi. Hingga berita ini diterbitkan, pihak Istana dan keluarga Jokowi belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan tersebut. Maka, segala dugaan masih dalam ranah spekulatif dan belum dapat dipastikan kebenarannya.
✍️ Catatan Intelektual Redaksi UngkapKriminal.com
Fenomena psikosomatik bukan sekadar isu medis, tetapi refleksi sosial-politik dari tekanan pasca-kekuasaan. UngkapKriminal.com memandang pentingnya ruang pemulihan bagi setiap mantan pemimpin bangsa, karena negara besar adalah yang mampu memberi penghormatan, bukan hanya saat berkuasa, tetapi juga ketika sang pemimpin telah usai menjabat.
📖 Penutup – Renungan dari Al-Qur’an dan Hadis
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)
Makna: Tuhan tidak membiarkan manusia dalam tekanan tanpa jalan keluar. Kesulitan yang dialami seseorang adalah bagian dari proses pembersihan batin dan penguatan jiwa.“Tidaklah seorang Muslim tertimpa kelelahan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, atau kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
🟧 Redaksi menerima klarifikasi atau hak jawab dari pihak terkait untuk menjaga integritas dan keadilan informasi.
📩 redaksi@ungkapkriminal.com | 🌐 www.ungkapkriminal.com
More Stories
Ketika Rakyat dan Wakilnya Turun Tangan: Aksi Kolektif Memperbaiki Jalan Poros Rusak di Sri Tanjung
Diamnya Penghulu Buantan Lestari: Sinyal Buruk untuk Transparansi Dana ADK, DD & CSR 2023–2025?
Resmi Dilaporkan ke KPK, Kejaksaan dan Kapolda: Dugaan Korupsi Dana Kampung & CSR PT BSP di Pangkalan Makmur Siak 2007–2025