
Jakarta — Teror terhadap media kembali terjadi. Kali ini, kantor redaksi majalah Tempo di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, diduga jadi sasaran aksi intimidasi pada Minggu (7/4/2025) dini hari. Coretan bernada ancaman ditemukan di pagar kantor, memunculkan spekulasi tentang pola teror “PKI gaya baru”.
Sekitar pukul 02.30 WIB, penjaga malam mendapati pagar kantor Tempo dicoret tulisan provokatif. Tak hanya itu, ditemukan juga benda mencurigakan mirip bom molotov. Kejadian ini langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Kami menemukan botol berisi cairan dan sumbu, diduga molotov. Tim Jihandak sudah melakukan evakuasi,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M. Syahduddi, saat dikonfirmasi media.
Belum ada pelaku yang diamankan, namun polisi tengah memeriksa CCTV dan mengumpulkan saksi. Dugaan sementara, aksi ini merupakan bentuk intimidasi terhadap pemberitaan Tempo yang kritis terhadap isu-isu nasional.
di tempat yang sama
Pemimpin Redaksi Tempo, Arif Zulkifli, menyebut teror ini sebagai ancaman serius terhadap kebebasan pers.
“Kami tidak akan tunduk pada tekanan. Jurnalisme harus tetap berjalan,” ujarnya.
Mengapa Disebut “Gaya PKI Baru”?
“Pengamat sejarah, “Bonnie Triyana, menilai penggunaan istilah “PKI gaya baru” lebih bersifat retoris dan simbolik.
“Yang penting dilihat adalah bentuk teror dan ancaman terhadap media yang bersikap kritis. Itu pola lama yang diulang,” ujarnya kepada Ungkapkriminal.com.
Selanjutnya Aktivis jurnalis angkat bicara,
“AJI Indonesia mendesak negara segera bertindak.
“Ini preseden buruk. Negara tidak boleh abai saat media diteror,” tegas Ketua AJI, Erick Tanjung.
Demikian Langkah Selanjutnya, aparat dan
Pihak kepolisian berjanji akan mengejar pelaku hingga tuntas. Investigasi masih berjalan dan masyarakat diminta tidak berspekulasi.
More Stories
PARA RAJA WALI KEBENARAN Kami Datang “Mencabik Cabik Para pendusta” Melawan Media Perusak Idealisme !!
Suami Tega Bacok Istri “Masalah Gadai Handpone” Hingga Tewas !!
Tim Kuasa Hukum Jokowi Siapkan Langkah Hukum Terkait Tuduhan Ijazah Palsu: “Kami Tak Akan Diam”