
UngkapKriminal.com | Investigasi Presisi Intelijensi
Oleh: Tim Investigatif Internasional UngkapKriminal.com
By Ubay
“Jakarta” 7Juni 2025
Tepat pada hari ulang tahun Menteri BUMN Erick Thohir, linimasa media sosial sepi. Tak ada kembang api digital, tak tampak parade ucapan dari tokoh-tokoh elite, tak ada pesta—bahkan bisik-bisik pun nyaris nihil. Sebuah ulang tahun yang lebih hening daripada ruang sidang etik KPK saat membahas rekannya sendiri.
Padahal, Erick Thohir bukan sekadar menteri biasa. Ia pemegang kendali atas ratusan BUMN—aset triliunan rupiah, dan pemilik portofolio kekuasaan yang tak bisa dibilang enteng. Namun mengapa hari lahirnya tak dirayakan seperti tahun-tahun sebelumnya?
Sejumlah pengamat politik, influencer, dan elite partai yang biasanya cepat-cepat unggah instastory ucapan, kini membisu. Tidak dari kolega kabinet, tidak pula dari rekan-rekan pengusaha. Bahkan robot buzzer yang biasanya sigap pun seperti sedang cuti tahunan serentak.
Ketika ditanya melalui pesan singkat, seorang mantan komisaris BUMN hanya menjawab pendek:
“Kalau ulang tahun sepi, bukan berarti tak ada yang memperhatikan. Bisa jadi semua sedang memperhatikan dengan diam.”
Satir? Mungkin. Tapi bisa juga peringatan.
Tim investigasi mencoba menelusuri keberadaan Menteri Erick pada tanggal ulang tahunnya. Beberapa sumber menyebut ia tengah berada dalam “agenda internal yang tertutup”, sementara yang lain mengatakan beliau “tetap bekerja seperti biasa”.
Namun tak ada pernyataan resmi, tak ada unggahan pribadi. Dalam dunia politik Indonesia, ketidakhadiran simbolik seperti ini bukan sekadar soal pribadi—ia bisa menjadi sinyal.
Ulang tahun dalam konteks elite kekuasaan sering kali menjadi panggung simbol loyalitas, uji coba mesin politik, bahkan peta kekuatan tak kasatmata. Maka ketika panggung itu kosong, publik mulai bertanya:
Apakah ini hanya kebetulan? Atau justru sinyal bahwa Erick tengah disisihkan perlahan dari konstelasi politik menuju 2029?
Sebagai catatan, nama Erick sempat digadang-gadang masuk bursa calon presiden, calon wakil presiden, bahkan pernah disebut-sebut sebagai “jenderal ekonomi” yang disiapkan untuk masa depan. Tapi kini, sorotan terhadapnya cenderung redup. Apakah ini awal dari senyap strategis atau pertanda politikus sedang “didinginkan”?
Apa Kata Pakar?
Prof. Hassan Al-Jazari, pengamat komunikasi politik internasional dari Institut Kebijakan Global, menilai:
“Ketika politisi berkuasa tapi kehilangan momentum simbolik seperti ulang tahun, itu bisa dibaca sebagai pelemahan branding personal. Ini bisa organik, tapi sering kali disengaja.”
Sementara Dr. F. Lincoln, mantan analis CIA yang kini aktif di Forum Transparansi Asia-Pasifik menyebut:
“Politik diam lebih mematikan daripada kritik terbuka. Erick mungkin tak dibungkam, tapi dibiarkan bicara ke dinding.”
Bagaimana Asas Hukum dan HAM Menyikapi?
Meski ulang tahun adalah urusan privat, namun dalam konteks pejabat publik, setiap gejala sosial bisa menjadi objek pantauan publik. Di sinilah asas transparansi kekuasaan bersinggungan dengan hak asasi untuk berekspresi.
Pasal 28F UUD 1945 menyatakan:
“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya…”
Sementara Prinsip Siracusa dalam Hukum Internasional HAM menjamin perlindungan atas ekspresi simbolik pejabat publik yang berdampak terhadap persepsi publik.
Artinya, ketika pejabat publik seperti Erick “dibisukan” dalam level simbolik, publik berhak bertanya: siapa yang menekan, mengapa ditekan, dan apa dampaknya?
Catatan Intelektual Presisi Redaksi
UngkapKriminal.com tidak sedang mempersoalkan perayaan ulang tahun sebagai urusan privat Erick Thohir. Namun kami percaya bahwa dalam dunia kekuasaan, yang tampak sepi justru bisa menyimpan gaduh tak terdengar. Kami menempatkan setiap tokoh dalam prinsip praduga tak bersalah, sembari mendorong transparansi dan kewaspadaan publik terhadap gejala yang sering kali ditutupi kesopanan politik.
Kami tak menuduh—kami bertanya.
Kami tak menyimpulkan—kami memetakan kemungkinan.
Dan kami tetap teguh berdiri sebagai penjaga suara yang memilih berpihak pada kebenaran, bukan pada kekuasaan.
Penutup: Hikmah dari Kalam Ilahi dan Sunnah
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”
(QS. Al-Isra: 36)“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan. Jika tidak mampu, maka dengan lisan. Jika tidak mampu, maka dengan hati, dan itu selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim)
🕊️ Jihad Kalam akan terus kami perjuangkan, dalam sunyi maupun sorak. Karena suara tak selamanya harus lantang untuk mengguncang. Kadang, diam pun bisa lebih mengguncang dunia.
📡 UngkapKriminal.com – Mengungkap Yang Disembunyikan.
More Stories
*”Presiden Prabowo Apresiasi Kapolri: Polisi Rakyat untuk Bangsa”*
🟥 PT SRL diduga rampas lahan 38 ribu hektar di Rupat, warga ketakutan… | 🟨 Camat, DLHK dan Pemkab Bengkalis gelar rapat mediasi atas konflik PT SRL… | 🟩 PT SRL dihantam isu perusakan hutan Ramin yang dilindungi internasional… | 🟦 LBH Pekanbaru desak polisi usut dugaan eksploitasi pekerja anak di SRL… | 🟧 CSR SRL dinilai minim oleh warga meski kuasai ribuan hektar Pulau Rupat… | 🟫 Wabup Bengkalis tegas: SRL harus hentikan operasi di lahan sengketa! | 🟪 Aliansi rakyat desak audit izin HTI SRL: mana kontribusi untuk desa?
Ijazah Jokowi Polemik Tak Kunjung Usai – Feri Amsari: Suara Kritis Dibungkam?Tampilkan, Jangan Dilaporkan