
Sebuah Tafsir Profetik atas Kezaliman Global dan Pemberontakan terhadap Ketuhanan
SUB JUDUL
Zionisme bukan sekadar ideologi kolonial yang menindas bangsa Palestina.
Ia telah menjelma menjadi simbol keangkuhan yang menantang langit, melukai fitrah keadilan, dan memerangi nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Sebagai pengingat” Bahwa dalam setiap zaman,Akan ada yang menjaga cahaya kebenaran. Bahkan di tengah kegelapan kekuasaan yang menindas.
Makna Frasa “Musuh Langit”
Frasa “musuh langit” bukan sekadar metafora.
Ia mencerminkan bentuk pemberontakan terhadap nilai-nilai ketauhidan, keadilan, dan kemanusiaan semesta.
Dalam pandangan Islam, kezaliman adalah wujud perlawanan terhadap kehendak Ilahi. Maka ketika suatu kekuatan terus-menerus menumpahkan darah, merampas tanah, dan menolak seruan damai, ia tidak hanya menantang manusia Tetapi juga menantang Tuhan.
Konteks Teologis: Al-Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an, Surah Al-Ma’idah (5:64):
“Tangan Allah terbelenggu“, (ucapan mereka) itulah yang membuat tangan mereka dibelenggu dan mereka dilaknat karena apa yang telah mereka katakan. Bahkan, tangan Allah terbuka;
Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu akan menambah kezaliman dan kekufuran pada banyak di antara mereka…”
(QS Al-Ma’idah: 64)
👉 Ayat ini menunjukkan bagaimana sebagian Bani Israil telah melakukan pemberontakan ideologis terhadap Tuhan — sebuah kesombongan spiritual yang sangat fatal.
Hadis Rasulullah SAW:
“Akan senantiasa ada dari umatku satu kelompok yang menegakkan kebenaran. “Mereka tidak akan dirugikan oleh orang yang menelantarkan mereka atau yang menentang mereka, hingga datang keputusan Allah dan mereka tetap seperti itu.”
(HR. Muslim)
👉 Ini adalah janji dan pengingat bahwa akan selalu ada umat yang berdiri teguh membela kebenaran — meski dunia menentang mereka.
Konteks Historis: Zionisme sebagai Proyek Kolonial
Zionisme modern lahir dari proyek kolonialisme Eropa yang mengalihkan “masalah Yahudi” di Eropa ke jantung dunia Islam: Palestina.
Namun Zionisme bukan hanya soal tanah. Ia berkembang menjadi ideologi supremasi yang menggunakan kekerasan sistematis, membunuh warga sipil, menghancurkan tempat ibadah, dan menyebarkan propaganda berbasis kebohongan.
Kesimpulan Moral: Bukan Sekadar Politik
Perlawanan terhadap Zionisme bukan hanya perjuangan politik. Ia adalah jihad moral bagi umat manusia.
Menolak Zionisme berarti memperjuangkan nilai-nilai surgawi: kasih sayang, keadilan, dan kebenaran — yang menjadi fondasi peradaban yang lurus.
Catatan Intelektual:
Jangan Keliru Bedakan
Zionisme bukan Yahudi.
Banyak Yahudi anti-Zionis berdiri bersama Palestina — seperti kelompok Neturei Karta dan tokoh-tokoh Yahudi progresif lainnya.
👉 Kritik terhadap Zionisme adalah kritik terhadap ideologi penjajahan dan apartheid, bukan terhadap identitas agama. Ini penting untuk ditegaskan agar perjuangan tetap bermartabat dan tidak berubah menjadi kebencian yang membabi buta.
Penutup: Seruan dari Wahyu
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim, yang menyebabkan kamu disentuh api neraka…”
(QS Hud: 113)
👉 Siapa pun yang diam atau mendukung kezaliman, berisiko tercatat sebagai bagian dari kejahatan itu sendiri.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya — dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim)
PENUTUP:
Tafsir profetik ini bukan ajakan benci, melainkan panggilan nurani untuk berdiri bersama yang tertindas — dan tidak berpaling dari panggilan langit
“Langit memanggil Bumi menjerit,Maka siapa pun yang memiliki Nurani, tak bisa berpaling dari panggilan zaman:Menjadi saksi dan Pembela Kebenaran.”
More Stories
QS Muhammad: Jihad Kalam Ilahi Melawan Kebatilan Dunia Akhir Zaman
Benarkah Iran Adalah Pasukan Panji Hitam yang Disebut dalam Hadis?
Perang Iran–Israel dan Warisan Sejati Nabi: >Saatnya Umat Kembali Menjadi Muslim